Fisika | Pemantulan Bunyi, Gema & Gaung
Pernahkah kalian masuk ke suatu ruangan, lalu langkah kita terdengar berulang-ulang? Atau kalau lagi di puncak gunung kita berteriak, tak berapa lama suaranya kita dengar lagi? Itulah yang dalam Fisika disebut sebagai Pemantulan Bunyi. Simak penjelasan jenis, rumus, dan contoh soalnya.
DEFINISI PEMANTULAN BUNYI
Pemantulan Bunyi adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada saat bunyi merambat dan menemukan suatu penghalang, sehingga arah bunyi itu berbelok. Ilustrasinya begini:

Dalam Pemantulan Bunyi, ada yang disebut sebagai Garis Normal, Bunyi Datang, dan Bunyi Pantul. Garis Normal adalah suatu garis imajiner yang menjadi titik perpindahan arah saat Bunyi Datang menjadi Bunyi Pantul.
Pada permukaan datar sempurna atau absolut, sudut Bunyi Datang akan sama dengan sudut Bunyi Pantul. Di tingkat SMA, biasanya soal-soal yang muncul nantinya menggunakan kondisi permukaan datar untuk menghitung sudut Pemantulan Bunyi.
JENIS PEMANTULAN BUNYI
Di Fisika terdapat dua jenis Pemantulan Bunyi, yaitu Gema dan Gaung. Apa saja perbedaannya? Kita bisa melihat pada penjelasan berikut ini:
- Gaung: adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli, sehingga menyebabkan bunyi asli terdengar tidak jelas. Gaung terjadi jika sumber bunyi dan bidang pantul sangat dekat. Biasanya terjadi pada ruangan kecil seperti di studio atau di bioskop. Untuk menghindari terjadi Gaung, biasanya ruangan tersebut diberi seperangkat peredam seperti karpet atau sterofom. (Keywords: Gaung, bersamaan, tidak jelas, pantul dekat.)
- Gema: adalah bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi asli. Gema terjadi jika sumber bunyi dan bidang pantul jauh. biasanya terjadi di daerah pegunungan atau tebing. Selain itu gema juga bisa dimanfaatkan dalam beberapa bidang seperti teknologi Sonar pada kapal dan USG atau ultrasonografi di bidang medis. (Keywords: Gema, setelah, jelas, pantul jauh.)
RUMUS PEMANTULAN BUNYI

Keterangan:
S = jarak sumber dengan bidang pantul, satuan = meter (m)
t = waktu pantul, satuan = sekon (s)
v = cepat rambat bunyi, satuan = meter per sekon (m/s)
Sebagian dari kalian mungkin penasaran, mengapa rumus untuk mencari S, atau jarak sumber suara terhadap bidang pantul ini perlu dibagi 2?
Jawabannya, sebab sebelum gelombang bunyi diterima oleh pendengar atau alat penerima gelombang, ia melakukan dua kali perjalanan. Yakni Bunyi Datang dan Bunyi Pantul. Sementara kita hanya perlu tahu jarak sumber bunyi ke bidang pantulnya saja.
Sampai sini sudah mengerti konsepnya? Bila sudah, kita lanjut ke latihan soal ya sobat Berprestasi semua, biar nggak cuma paham teori tapi juga bisa mempraktikkannya dalam menjawab persoalan.
CONTOH SOAL dan PEMBAHASAN

1. Sebuah kapal laut menembakkan sonar dengan kecepatan 1200 m/s. Jika waktu pantul sonar tersebut adalah 4 sekon, maka kedalaman lautnya adalah:
a. 2100 m c. 2400 m
b. 2500 m d. 2000 m
Kunci jawaban: C
PEMBAHASAN
Diketahui:
V = 1200 m/s
t = 4 s
Ditanya: S?
Jawab:
S = V.t /2
= 1200. 4 / 2 = 2400 m

2. Seorang anak berteriak di antara 2 tebing.Bunyi pantul pertama terdengar 2 detik setelah anak berteriak. sedangkan kan bunyi pantul kedua terdengan setelah 2,5 detik setelah anak berteriak, maka jarak antara tebing A dan tebing B adalah ( V bunyi = 340 m/s)
a. 710 m c. 765 m
b. 672 m d. 785 m
Kunci Jawaban: C
PEMBAHASAN
Diketahui:
t1 = 2 sekon
t2 = 2,5 s
V = 340 m/s
Ditanya: S?
Jawab:
S = Sb + Sb
Sa = V. t1/ 2 = 340.2 / 2 = 340 m
Sb = V. t2 /2 = 340 . 2,5 / 2 = 425 m
S = 340 m + 425 m = 765 m
AKHIR KATA
Begitulah materi Fisika kelas 8 tentang Pemantulan Bunyi, sampai sini sudah semakin menguasai? Kalau belum, kamu bisa menonton penjelasan Fisika maupun pelajaran lainnya di aplikasi Berprestasi. Semua videonya gratis, link download di bawah yaa.
Sebagai penutupan, sampai ketemu di artikel lainnya, dan semangat belajar!
Download Aplikasi Berprestasi (Android)

di Aplikasi Berprestasi
Artikel Terkait: